38
replies
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!
Tinggalkan Balasan ke TUTIK ANGGIYANTI Batalkan balasan
HomeBase
Jln. H. Ibrahim Rt. 19 No. 48 Kel. Rawasari Kec. Alam Barajo
Kota Jambi Provinsi Jambi – Kode Pos 36125
Email : prakarsamadani2001@gmail.com
New Post
- Black colored Widow casino Fun 88 no deposit bonus codes Harbors, A real income Slot machine game & Free Enjoy Demonstration
- Wichtige Seiten unter anderem Funktionen as part of Outdoor-GPS-Geräten Globales positionsbestimmungssystem-Kontakt haben
- Top sites wichtige Seiten as part of Firefox Lite administrieren Hilfestellung hinter Firefox Lite
- Black colored Widow Crown of Egypt $5 deposit slot 100 percent free Enjoy On the web IGT House
- Black Widow casino payment and withdrawal methods $sixty Million Beginning Is huge Victory To have Disney+ PVOD
Visitor













Menurut saya pemerintah lebih mengedepankan dan lebih memperhatikan suku Anak dalam baik dari segi sosial. Politik, dan pendidikan, menurut saya suku Anak dalam layak mendapatkan fasilitas dari pemerintah, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah setempat, seperti yang kita ketahui bawasannya suku Anak dalam merupakan suku mayoritas sukunya tinggal didalam hutan, jadi menurut saya pemerintah harus lebih mengedepankan dan meperhatiakan suku Anak dalam dari segi kesenjangan sosial, politik maupun pendidikan
Semoga kedepannya suku anak dalam (SAD) mendapatkan Hak yang seadil-adilnya dan sebagaimana semestinya..aamiin
Semoga kedepannya suku anak dalam (SAD) mendapatkan Hak yang seadil-adilnya dan sebagaimana semestinya..Aamiin..
SAD memang perlu perhatian dari pemerintah karena mereka juga masyarakat indonesia yang sudah seharusnya menikmati fasilitas atau pembangunan, untuk itu dalam mengatasi persoalan seperti yang terpapar di vidio tindakan yang dilakukan tersebut haruslah memegang prinsip holism dan sustanbility karena persoalan tersebut harus di lihat dengan keseluruhan tidak hanya dengan 1 pandangan saja serta perlu juga upaya yang bekerlanjutan supaya tidak berhenti dalam 1 kali periode saja
ijin komentar dari saya, Mahasiswa UNJA, Aldi Arnon Silitonga, nim : D1B019135.
akhir-akhir ini sering kali kita lihat terpaparnya tentang meningkatnya permasalahan-permasalahan yang ada, baik dilingkungan masyarakat perkotaan maupun perdesaan juga pada masyarakat yang berbasis pada aktivitas industri maupun pada masyarakat yang berbasis pada aktivitas pertanian. salah satu contoh permasalahan yang ada yaitu pada video yang saya tonton diatas pada SAD atau Suku Anak Dalam, yang mengalami permasalahan pada lahan makanan, kurangnya mengerti akan kemajuan tempat tinggalnya, bahkan pemimpin nya saja tidak tahu. untuk itu saya setuju pada PRAKARSA MADANI yang banyak meluangkan waktunya untuk melakukan peninjauan ke daerah-daerah terpencil yang terkhususnya Suku Anak Dalam, lanjutkan terus dan terus memberikan pengetahuan kepada SAD agar bukan hanya pada daerah perkotaan yang maju bahkan daerah pedalaman pun juga merasakan kemajuan yang terus menerus. Dan untuk pemerintah tolong lebih diperhatikan daerah-daerah pedalaman, lihat lahan pencaharian mereka sudah habis, sudah tiada lagi, untuk itu tinjau mereka jangan sampai mereka meninggalkan kota kelahiran mereka. sekian dan terimaksih. PRAKARSA MADANI maju terus….!!!
Nama : Fadila Amelia Utami
Nim : D1B019154
Kelas i
Banyaknya warga suku anak dalam yang berkeliaran di kota jambi yang terdiri dari 19 anak-anak dan 14 orang dewasa. Ingin bertujuan untuk mengadu nasib, dikarenakan pohon dihutan sudah banyak di tebang dan dialihkan oleh tanaman sawit, hal ini mengakibatkan mereka tak bisa lagi mencari kebutuhan untuk makan. Melihat dari kejadian ini malah mereka hanya memperburuk keadaan, mereka tidak cukup baik untuk berkompetisi dengan sumber daya manusia dikota jambi yang relatif sudah mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang cukup baik. Ketidak berdayaan dalam persaingan di pasar kerja ini akan menimbulkan kemiskinan struktural dan bahkan membentuk budaya miskin.
Saat pemilu suku anak dalam hanya memilih atau mencoblos berdasarkan perasaan saja, contohnya memilih dengan nomor yang disukai tanpa tau siapa orangnya. Melihat dari kejadian ini, perlu adanya inisiatif untuk melakukan sosialisasi yang membahas tentang siapa saja dari calon tersebut. Pemberdayaan di dalam suku anak dalam perlu diterapkan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup suku anak dalam baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budayanya.
Kondisi kehidupan suku anak dalam yang seringkali berpindah-pindah, minimnya akses transportasi dan komunikasi, serta kebidupan yang eklusif menyebabkan suku anak dalam kurang tersentuh oleh berbagai program pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai warga masyrakat indonesia. Melihat dari kejadian ini masyarakat suku anak dalam harus melakukan perubahan yang dapat dilakukan secara pendidikan, agar terciptanya kehidupan yang lebih baik lagi, yang tidak hanya mengandalkan sumberdaya alam yang terbatas. Selain itu suku anak dalam harus melakukan pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan untuk perubahan-perubahan hubungan antar individu dalam masyarakat (demokrasi, transparansi, supremasi hukum dan lainnya)
Melalukan forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD adalah wadah atau tempat komunikasi, koordinasi, dan sinergi intitusional atau lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tanggung jawab melaksanakan pembangunan sosial dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian suku anak dalam. Melihat program tersebut pemerintah dan masyrakat telah berupaya melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup suku anak dalam. Namun perubahan tersebut harus dilakukan secara teraarah, mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat suku anak dalam, dan harus melakukan perubahan pendekatan secara berkelompok, agar terciptanya tujuan yang ingin dilakukan.
Nama : Fadila Amelia Utami
Nim : D1B019154
Kelas i
Banyaknya warga suku anak dalam yang berkeliaran di kota jambi yang terdiri dari 19 anak-anak dan 14 orang dewasa. Ingin bertujuan untuk mengadu nasib, dikarenakan pohon dihutan sudah banyak di tebang dan dialihkan oleh tanaman sawit, hal ini mengakibatkan mereka tak bisa lagi mencari kebutuhan untuk makan. Melihat dari kejadian ini malah mereka hanya memperburuk keadaan, mereka tidak cukup baik untuk berkompetisi dengan sumber daya manusia yang relatif sudah mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang cukup baik. Ketidak berdayaan dalam persaingan di pasar kerja seringkali menimbulkan kemiskinan struktural dan bahkan membentuk budaya miskin.
Saat pemilu suku anak dalam hanya memilih atau mencoblos berdasarkan perasaan saja, contohnya memilih dengan nomor yang disukai tanpa tau siapa orangnya. Melihat dari kejadian ini, perlu adanya inisiatif untuk melakukan sosialisasi yang membahas tentang siapa saja dari calon tersebut. Pemberdayaan di dalam suku anak dalam perlu diterapkan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup suku anak dalam baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budayanya.
Kondisi kehidupan suku anak dalam yang seringkali berpindah-pindah, minimnya akses transportasi dan komunikasi, serta kebidupan yang eklusif menyebabkan suku anak dalam kurang tersentuh oleh berbagai program pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai warga masyrakat indonesia. Melihat dari kejadian ini masyarakat suku anak dalam harus melakukan perubahan yang dapat dilakukan secara pendidikan, agar terciptanya kehidupan yang lebih baik lagi, yang tidak hanya mengandalkan sumberdaya alam yang terbatas. Selai itu suku anak dalam harus melakukan pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan untuk perubahan-perubahan hubungan antar individu dalam masyarakat (demokrasi, transparansi, supremasi hukum dan lainnya)
Melalukan forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD adalah wadah atau tempat komunikasi, koordinasi, dan sinergi intitusional atau lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tanggung jawab melaksanakan pembangunan sosial dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian suku anak dalam. Melihat program tersebut pemerintah dan masyrakat telah berupaya melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup suku anak dalam. Namun perubahan tersebut harus dilakukan secara teraarah, mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat suku anak dalam, dan harus melakukan perubahan pendekatan secara berkelompok, agar terciptanya tujuan yang ingin dilakukan.
Nama : Aldi Arnon Silitonga.
Nim: D1B019135.
Ijin komentar dari saya:
Akhir-akhir ini sering kali kita melihat tentang meningkatnya berbagai permasalahan yang ada, baik dilingkungan masyarakat perkotaan maupun perdesaan juga pada masyarakat yang berbasis pada aktivitas industri maupun pada masyarakat yang berbasis pada aktivitas pertanian. Permasalahan yang mengemuka diantaranya: meningkatnya angka penduduk di bawah garis kemiskinan, meningkatnya angka pengangguran, berkurangnya layanan yang diberikan oleh sumberdaya alam, meningkatnya angka kebakaran hutan dimusim kemarau, banjir di musim hujan, anak jalanan dan tuna karya. Salah satu daerah yang mengalami permasalahan kemiskinan yaitu SAD atau suku anak dalam, mereka mengalami kesulitan untuk mencari lahan ekonomi, lahan pekerjaan, dan mereka pun tidak tau siapa pemimpin daerah merekan sendiri, sehingga mereka keluar dari tempat mereka dan pergi ke kota, namun ketika di kota mereka malah di pulangkan ke asal mereka, untuk itu tolong pemerintah meninjau ke daerah-daerah terpencil terutama SAD, karna banyak daerah yang sudah kehilangan lahan pekerjaan, dan agar mereka ikut menikmati kemajuan di daerah mereka sendiri. Namun disisi lain, saya setuju melihat PRAKARSA MADANI yang meninjau ke daerah-daerah terpencil untuk itu teruskan aktivitas yang membuat kemajuan pada SAD. Terimakasih.
Sebenarnya permasalahan suku anak dalam yg datang ke kota itu karena ekosistem dimana mereka tinggal sudah rusak, padahal SAD ini sangat menggantung hidupnya pada alam. Jadi wajar saja jika mereka mencari peruntungan di kota, pemerintah disini harusnya mencari jalan keluar secara serius, jika hanya mengantar kembali SAD ke daerah asalnya takutnya hal ini akan terus terjadi kedepannya jika hutan kembali rusak.
Terimakasih
Menurut saya permasalahan SAD yg merantau ke kota itu karena ekosistem dimana mereka tinggal telah rusak sehingga mereka mencoba mencari peruntungan di kota dengan harapan dapat memperbaiki kehidupannya
Pembangunan sosial Suku Anak Dalam adalah proses perubahan sosial bagi Suku Anak Dalam yang harus direncanakan sedemikian rupa dimana dalam proses tersebut peranan manusia menjadi pusat dari proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang diikuti oleh proses pembangunan ekonomi yang dinamis, dalam hal ini pembangunan sosial Suku Anak Dalam lebih menitikberatkan kepada proses pemberdayaan masyarakat sebagai kuncinya dan perubahan sosial yang direncanakan. Suku Anak Dalam kurang tersentuh oleh berbagai progam pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kondisi kehidupan Suku Anak Dalam yang sering berpindah, minimnya akses transportasi dan komunikasi serta kehidupan orang rimba yang eksklusif.
Dari video itu perlunya pengembangan individual/spiritual,dimana kurang nya rasa peduli terhadap sesama. Jangan mementingkan kepentingan individu tanpa melihat akibat /dampak untuk orang lain, seperti di video itu SAD datang ke pemukiman masyarakat karena tempat tinggal mereka telah di gusur dan di jadikan lahan kelapa sawit, itu membuktikan bahwa kurang rasa peduli antara sesama,
Dan untuk pemerintah jika memang lahan itu mau di gusur, harus nya ada sulusi untuk mereka yang tinggal di lahan tersebut, bukan hanya sekedar gusur namun Tidak ada sulusi untuk mereka yang tergusur
Sudah sewajarnya Pemerintah untuk ikut memperhatikan SAD seperti yang disampaikan diatas ada 33 SAD mengungsi di Muaro Jambi untuk mengadu nasib dikarena lahan mereka telah banyak yang hilang. Itu harus diperhatikan agar mereka tidak meresahkan di masyarakat luar dan diberikan edukasi terhadap hal luar agar mereka memiliki pemahaman yang mendasar dalam hal berpikir dan bertindak.
Sudah sewajarnya pemerintah ikut ambil andil dalam mengatur dan memberikan edukasi pada SAD agar mereka memiliki pemahaman yang mendasar dalam berpikir dan bertindak dengan mengadakan sosialisasi. Serta tidak melupakan hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia dan tetap melestarikan adat mereka itu sendiri.
Upaya dan langkah pemberdayaan Suku Anak Dalam telah dilakukan sejak lama, namun selama ini dirasa belum optimal. Maka dengan adanya program yang ditujukan untuk memberdayakan mereka maka ke depan pelayanan akan dilakukan dalam satu kawasan,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Ir Dedi Hendri M.Si, dalam keterangan yang diterima di Jambi, Jumat.
Strategi tersebut disampaikan Pemerintah Kabupaten Sarolangun saat menjadi pembicara padaacara “Agribusiness Discussion” Forum Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan tema “Kolaborasi Multistakeholders Dalam Pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD) di Sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas, Provinsi Jambi”.
“Kami menyambut baik, karena ini juga merupakan bagian dari evaluasi program pembangunan daerah, khususnya SAD yang ada di Sarolangun,” katanya.
Menurut dia sekarang ini solusi yang diharapkan mampu memberikan pelayanan lebih baik dan akhirnya dapat membangun kemandirian SAD telah direalisasikan melalui penerapan Kawasan Terpadu Madani.
Ia menjelaskan melalui konsep tersebut pelayanan terhadap kebutuhan akan rumah, kesehatan, pendidikan akan disediakan dalam satu kawasan.
Di samping menghadirkan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, diskusi yang juga dihadiri Rektor Universitas Jambi Prof Sutrisno M.Sc, Ph.D itu juga diperkaya perspektif dari pemerintah pusat, kalangan akademisi dan LSM.
Diskusi mengulas aktivitas-aktivitas pemberdayaan terhadap SAD dan ingin merumuskan strategi kolabarasi berbagai stakeholders dalam pemberdayaan SAD di masa mendatang.
Dalam forum ini juga disinggung adanya kerja sama antara dunia usaha dan dunia pendidikan untuk pemberdayaan Suku Anak Dalam, yaitu kesepakatan Universitas Jambi dengan PT Sari Aditya Loka (PT SAL) sebagai implementasi dari rekomendasi program forum Juni 2019 lalu.
Pada diskusi juga disorot masih lemahnya pelayanan terhadap SAD yang juga disebabkan faktor lain.
Perwakilan Kementerian Sosial menyoroti kondisi Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang selama ini masih sulit terdata. Akibatnya program bantuan pemberdayaan mereka sering mengalami hambatan.
Untuk itu, Kementerian Sosial melakukan terobosan berupa kerja sama dengan pemangku kepentingan seperti LSM dan pihak lain yang direkomendasikan pihak pemerintah daerah setempat.
Pemerintah berharap dengan kerja sama itu kebutuhan “update” informasi terkait KAT dapat terselesaikan, termasuk dalam hal ketersediaan data mengenai KAT.
Tidak hanya data, keterlibatan pemangku kepentingan lain sangat diperlukan dalam rangka memberikan pendampingan yang maksimal kepada KAT. Program penguatan pemberdayaan KAT ini ditujukan agar mereka mampu memenuhi dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara berkelanjutan berdasarkan kebutuhan, aspirasi dan kapasitas mereka.
Pemberrdayaan SAD secara bersama dan bersinergi antarpemangku kepentingan memang sudah dirancang dan implementasinya terus didorong agar kemandirian komunitas Orang Rimba ini dapat terwujud. Agenda bersama sudah dibangun sejak 2018 dengan melakukan kolaborasi.
Kerja sama dan kolaborasi banyak pihak akan menjadi kekuatan untuk pemberdayaan SAD. Kolaborasi itu memang sudah terbentuk melalui Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FPKS-SAD) yang resmi berdiri Juni 2019.
Dengan terbentuknya FPKS-SAD yang merupakan kerja sama berbagai instansi, penyelesaian isu-isu serta agenda pemberdayaan SAD menjadi tanggung jawab seluruh pihak yang bersepakat memberdayakan SAD melalui forum ini.
Mantap pak keren semoga kedepannya warga sad makin akrab dg masyarakat.
Pembangunan sosial Suku Anak Dalam adalah proses perubahan sosial bagi Suku Anak Dalam yang harus direncanakan sedemikian rupa dimana dalam proses tersebut peranan manusia menjadi pusat dari proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang diikuti oleh proses pembangunan ekonomi yang dinamis, dalam hal ini pembangunan sosial Suku Anak Dalam lebih menitikberatkan kepada proses pemberdayaan masyarakat sebagai kuncinya dan perubahan sosial yang direncanakan. Suku Anak Dalam kurang tersentuh oleh berbagai progam pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kondisi kehidupan Suku Anak Dalam yang sering berpindah, minimnya akses transportasi dan komunikasi serta kehidupan orang rimba yang eksklusif.
Suatu kontribusi dan langkah yang sangat baik oleh forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSAD dalam meningkatkan taraf kehidupan suku anak dalam yang saat ini kita ketahui masih sangat jauh dari kemajuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Hal ini dikarenakan masih kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat sekitar untuk mau bersosialisasi dan membantu mereka dalam mencapai kehidupan yang lebih layak, karena kita ketahui kehidupan mereka masih bersifat primitif dan mereka juga hidup secara nomaden yang masih sangat bergantung pada alam dalam mempertahankan kehidupannya.
Selain itu berkenaan dengan masalah suku anak dalam yang berkeliaran di tengah kota bukan tanpa sebab melainkan karena tempat tinggal mereka sudah banyak yang rusak akibat dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam penggunaan lahan secara brutal seperti pembakaran hutan. Hal ini bukan saja merusak tempat tinggal mereka yaitu Hutan tetapi juga mengancam nyawa mereka sendiri. Maka daripada itu sangat diperlukan perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama untuk mentaati peraturan yang ada dalam menjaga dan mensejahterakan kehidupan suku anak dalam baik itu dari segi pendidikan, kesehatan dan keadilan dalam pemilu yang telah dijelaskan di berita diatas…semoga masalah ini cepat teratasi dengan adanya kerjasama antar pemerintah bersama Forum kemitraan pembangunan suku anak dalam dan semoga tujuan untuk mensejahterakan kehidupan anak dalam dapat terwujud dengan sebaik mungkin.
Keberadaan Orang Rimba saat
ini adalah keberadaan yang terancam
terhadap arus perubahan yang ingin
dilakukan negara. Kebijakan pemerintah
mengatur dan ikut campur dalam
kehidupan Orang Rimba tentu menjadi
ancaman tersendiri bagi ekosistem
mereka, karena bagi Orang Rimba
kehidupan mereka adalah hutan, Orang
Rimba mempunyai aturan adat dalam
menjaga kelestarian dan keberlangsungan
hutan dengan aturan adat tersebut
mereka memanfaatkan hasil hutan
Provinsi Jambi sebagai sumber ekonomi
kehidupan, disamping itu ragam tradisi
budaya menjadi kearifan tersendiri
dalam kehidupan hutan mereka, dan
semua kearifan tradisi dan adat istiadat
sebagai identitas tersebut berjalan seiring
dengan proses alamiah kehidupan hutan
yang mereka jalan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dapat dilihat dengan diterapkannya program pelayanan kesehatan langsung yang diterima KAT SAD seperti Puskesmas keliling, pengobatan gratis dan akses layanan kesehatan ke RSUD Raden Mattaher. Sedangkan dalam bidang sosial, Pemerintah telah berupaya menyiapkan pemukiman dan berbagai bentuk bantuan sosial yang dapat dikembangkan. Namun hal ini belum terealisasikan dengan baik karena KAT SAD belum mampu memberdayakan dirinya maupun keluarganya secara mandiri. Keberlanjutan program pemberdayaan KAT SAD yang telah dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang optimal.
Melihat sudah banyak pengalihan lahan blukar menjadi lahan perkebunan memang sudah seharus SAD menikmati fasilitas dari pemerintah karena SAD juga termasuk warna negara Indonesia, untuk itu diharapkan pemerintah peka dan respon terhadap masyarakat SAD yang juga penduduk Indonesia.
Lebih lagi para calon-calon legislatif seharusnya memperkenalkan dirinya dan menjalin sitarurahmi kepada SAD supaya mereka kenal kepada calon pemimpinnya.
Keikutsertaan salah satu kaum SAD dalam dunia politik bahkan menjadi bagian dari partai patut kita syukuri karena dari hal tersebut kita melihat adanya perubahan atau kemajuan dari Kaum SAD, dan sudah berubahnya daya fikir sehingga mampu berpartisipasi dalam ranah politik.
SAD memang sangat membutuhkan kan perhatian, saya bersyukur dengan adanya program dari LSM yang bekerja sama dengan perkebunan swasta yang sudah menunjukkan kepeduliaannya terhadap kaum SAD, ditambah lagi ada Form Kemitraan Pembangunan Sosial SAD di prov. Jambi menunjukan kepedulian kita terhadap SAD memeng betul-betul perduli bukan hanya sekedar omong kosong. Hal tersebut diharapkan untuk kemajuan dalam pembangunan yang akan memfasilitasi kaum SAD.
Melihat sudah banyak pengalihan lahan blukar menjadi lahan perkebunan memang sudah seharus SAD menikmati fasilitas dari pemerintah karena SAD juga termasuk warna negara Indonesia, untuk itu diharapkan pemerintah peka dan respon terhadap masyarakat SAD yang juga penduduk Indonesia.
Lebih lagi para calon-calon legislatif seharusnya memperkenalkan dirinya dan menjalin sitarurahmi kepada SAD supaya mereka kenal kepada calon pemimpinnya.
Keikutsertaan salah satu kaum SAD dalam dunia politik bahkan menjadi bagian dari partai patut kita syukuri karena dari hal tersebut kita melihat adanya perubahan atau kemajuan dari Kaum SAD, dan sudah berubahnya daya fikir sehingga mampu berpartisipasi dalam ranah politik.
SAD memang sangat membutuhkan kan perhatian, saya bersyukur dengan adanya program dari LSM yang bekerja sama dengan perkebunan swasta yang sudah menunjukkan kepeduliaannya terhadap kaum SAD, ditambah lagi ada Form Kemitraan Pembangunan Sosial SAD di prov. Jambi menunjukan kepedulian kita terhadap SAD memeng betul-betul perduli bukan hanya sekedar omong kosong. Hal tersebut diharapkan untuk kemajuan dalam pembangunan yang akan memfasilitasi kaum SAD
Keterbalakangan suku SAD disebabkan oleh kelompok dan kelyarga yang menentang pemuda/pemudi nya untuk mengenyam pendidikan karena dianggap melanggar adat istiadat. Upaya untuk mengangkat kehidupan SAD menjadi sedikit lebih terdepan dapat melalui pembangunan sosial yang direncanakan secara baik dan tersturuktur dengan menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat serta perubahan sosial.
Kondisi suku anak dalam yang nomaden dan ke eksklusifan kehidupan rimba menyebabkan suku anak dalam kurang tersentuh program pembangunan, padahal itu adalah hak mereka yang juga merupakan bagian dari Negara Indonesua. Namun sedikit banyaknya Kini SAD telah mengalami sedikit pergeseran kehidupan sosial karena mereka sudah banyak berinteraksi dengan dunia luar. Salah satunya adalah mereka telah mengenal ekonomi uang.
Dibeberapa tempat seperti kawasan PMD, LSM dan Perusabaan swasta disekitarnya ikut berpartisipasi dalam melakukan pemberdayaan suku anak dalam. Namun hal itu belum tercapai secara maksimal karena keterbatasan cakupan program serta kurangnya efektivitas pelaksanaan.
Berkaca dari permasalahan diatas, pemangku adat KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU ANAK DALAM telah melakukan sarasehan FORUM KEMITRAAN PEMBANGUNAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU ANAK DALAM 2019, DI PROVINSI JAMBI DAN JAKARTA. Dalam forum ini telah disepakati untuk bekerja sama dan berkoordinasi dalam pembanginan sosial SAD secara sinergis dan berkelanjutan. Hal ini dituangkan dalam WORKSHOP KEMITRAAN PEMBANGUNAN SOSIAL untuk menyelaraskan tujuan. Workshop ini dilaksanakan oleh Prakarsa Madani Institute.
Izin memberikan Pendapat, saya Aldi Saputra Dengan Nim D1B019146 ,Menurut Pendapat saya, Pengembangan masyarakat suku anak dalam sangat dibutuhkan bagi suku anak dalam, Hal ini pun bertujuan untuk tercapainya pembangunan sosial SAD . yang mana berguna untuk Kesejahteraan hidup dan merupakan Suatu proses Pembangunan Ekonomi Yang dinamis
Dinas sosia mengumpukan 33 warga SAD yang masuk lalu dikembalikan ke tempat asalnya. Pada tahun 2019, warga SAD di Kabupaten Sarolangon mendapat bantuan 23 unit rumah. Pada pemilu 2019, warga SAD tidak tahu siapa yang akan dipilih. Menurut mereka sekolah melanggar adat. Ketika ada warga yang mencalonkan diri mereka menentangnya. Untuk kedepannya diharapkan KPU dapat mendampingi warga SAD.
Pembangunan sosial harus direncanakan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan SAD dan pembangunan ekonomi yang dinamis. Pembangunan sosial ini difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial yang direncanakan. Kerapuhan struktur sosial dan krisis kepemimpinan terjadi di warga SAD. Sehingga diperlukan pendekatan parsipatif yang melibatkan LSM dan dunia usaha.
Melakukan workshop Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Komunitas Suku Anak Dalam Provinsi Jambi di Jakarta. Forum ini menghasilkan kesepakatan membangun kerjasama dan mengkoordinasi pembangunan sosial suku anak dalam secara sinergis dan berkelanjutan. Tujuan umum workshop ini membangun kesepahaman tentang operasionalisasi forum tersebut, dan tujuan khususnya membangun aturan dasar, membangun tata kerja para pihak yang tervangun menyusun rencana kerja. Tujuan ini diharapkan dapat terealisasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan SAD. Warga SAD diharapkan dapat merasakan pembangunan di segala aspek kehidupan.
Menurut saya untuk perkambangan suku Anak dalam lebih baik untuk kedepannya,untuk pemerintah agar dapat merangkul suku ank dalam yang masih tidak mengerti atau tidak bisa baca tulis agar di beri pelajaran atau pun sosialisasi lebih sering dan rangkul suku Anak dalam dengan cara pelan”agar mereka paham akan ilmu Budaya dll dan saya lihat banyak sekali suku ank dalam yang hidupnya udah sukses maka dari itu pemerintah harus bijak untuk melakukan solisasi dengan cara mendatangkan suku ank dalam yang telah sukses ataupun yang udah menjadi serjana ataupun yang telah merasakan pendidikan serjana ataupun sebagainya
Dalam video tersebut, dikatakan bahwa banyak Suku Anak Dalam yang pergi ke Kota Jambi. Salah seorang dari Suku Anak Dalam tersebut mengatakan bhwa mereka datang ke Kota Jambi untuk mengadu nasib karena kehidupan di tempat tinggal asalnya sudah tidak bisa lagi diharapkan. Banyak pohon yang sudah ditebang untuk dijadikan perkebunan sawit. Menurut Basudut, selama ini Suku Anak Dalam masih belum tersentuh dan kurang dapat perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu, Basudut yang merupakan satu-satunya masyarakat Suku Anak Dalam yang menempuh pendidikan hingga tingkat SLTA ingin mencalonkan diri sebagai salah satu anggota partai politik dengan harapan jika terpilih bisa memperjuangkan hak Suku Anak Dalam dan memberdayakan masyarakatnya.
Faktor utama yang menyebabkan ketertinggalan Suku Anak Dalam adalah karena masih kentalnya adat istiadat yang dianut. pendidikan dianggap sebagai hal yang tidak sesuai dengan adat. Akibatnya banyak masyarakat SAD yang memiliki Sumber Daya Manusia yang rendah sehingga tidak mampu bersaing di dunia luar. hal inilah yang mengakibatkan keberadaan suku anak dalam di kota jambi justru dianggap meresahkan. Dengan diketahuinya faktor utama penyebab ketertinggalan SAD, pemerintah hendaknya menaruh perhatian lebih terhadap SAD guna memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia dari SAD tersebut. Cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah memperbanyak penyuluhan tentang pentingnya pendidikan dan membentuk tim khusus untuk fokus menangani pemberdayaan masyarakat SAD.
Pada liputan workshop tersebut tersebut menayangkan permasalahan-permasalahan yang ada pada Suku Anak Dalam (SAD), yaitu :
1. Suku Anak Dalam telah masuk ke kota yang dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yakni kebutuhan akan makanan yang sebagaimana dijelaskan oleh salah satu bagian dari SAD, ia mengatakan bahwa pohon dihutan sudah banyak ditebang dan dialihkan menjadi tanaman sawit sehingga mereka tidak bisa lagi mencari kebutuhan untuk makan oleh karenanya mereka masuk ke kota untuk memenuhi kebutuhan itu.
2. Pada pemilu yang dilaksanakan tahun 2019 terlihat bahwa SAD tidak mengetahui siapa yg akan dipilih karena kurang nya sosialisasi dari KPU.
3. Minimnya alat transportasi, komunikasi menyebabkan SAD tidak tersentuh oleh berbagai program pembangunan yang semestinya didapatkan yang merupakan bagian dari aspek makro
4. SAD telah mengalami perubahan, ditandai dengan telah mengenal ekonomi uang
5. Kerapuhan struktural sosial, krisis kepemimpinan dan lemahnya adat istiadat terutama pada kaum muda hal ini merupakan masalah yang terdapat pada aspek mezo yakni Melemahnya Sosial Trust dalam Komunitas dan Organisasi.
Dalam menyikapi permasalahan tersebut dilakukan workshop kemitraan pembangunan sosial suku anak dalam di Jambi yang dilakukan oleh prakarsa madani institut telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan yakni telah terbangunnya pemahaman kepada suku anak dalam. Hal ini dicapai melalui pendekatan secara emosional sehingga pemahamannya terbangun. Pernyataan salah satu Warga SAD mengatakan bahwa kurangnya perhatian pemerintah kepada warga SAD menyebabkan permasalahan-permasalahan diatas.
Menurut pendapat saya, pembangunan sosial diikuti dengan pembangunan ekonomi yang dinamis untuk SAD perlu dilakukan demi terwujudnya kesejahteraan dan kemandirian komunitas adat terpencil SAD. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan mekanisme yang cukup baik. Dalam upaya melakukan kerja-kerja pengembangan masyarakat diperlukan pemahaman mengenai perspektif ekologi dan perspektif keadilan sosial.
Prinsip-prinsip dasar ekologi yang digunakan sebagai dasar pengembangan masyarakat adalah holism (menyeluruh), sustainability (keberlanjutan), diversity (keberagaman), dan equilibrium (keseimbangan).
Berdasarkan Perspektif Keadilan Sosial yang dijadikan dasar kerja-kerja pengembangan masyarakat haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip berikut, yakni : ketidak-beruntungan secara struktural, pemberdayaan, kebutuhan, kenyamanan tanpa kekerasan, partisipasi dan hak-hak masyarakat.
Jika kita menggunakan mekanisme tersebut, maka kita dapat mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian komunitas adat terpencil suku anak dalam.
Dari video liputan diatas saya tau bahwasanya SAD masuk ke kota dikarenakan tempat tinggal dan tempat mereka mencari makan hari demi hari semakin sempit disebabkan oleh PT atau oknum tertentu yang mana mengharuskan mereka untuk mengadu nasib ke kota. Dan dari video liputan diatas suku anak dalam (SAD) sangat masih buta akan dunia luar jadi saya sangat setuju dengan program yang dilakukan utk mengembangkan SAD baik dalam segi pendidikan, pembangunan dan lain sebagainya, akan tetapi tidak menghilangkan adat istiadat suku anak dalam (SAD) tersebut. #good luck prakasa Madani istitute. Jaya selalu🔥
assalammualaikum warahmatullahi wabarakatu…
saya melihat bahwa suku anak dalam pada saat ini sedang sangat mengalami kirisis ekonomi. bisa kita lihat dari video ini ada sejumlah orang dewasa dan anak nya sedang mengadu nasib ke kota hanya untuk mencari makan. mereka, dikarenakan hutan di desa mereka sudah di greder habis untuk digantikan dengan tanaman kelapa sawit. bisa dilihat bahwa suku anak dalam masih mengharapkan potensi sumber daya alam untuk kebutuhan pokok mereka seperti makan. mereka masih berharap kepada sda dikarenakan kurang nya kemampuan dan keterampilan untuk mencari pekerjaan yang layak dan dimana kurang nya juga mendapat makanan yang layak bagi mereka.
dalam kegiatan sosial seperti pemilu, mereka semanagat dalam pelaksaanaan pemilu nya hanya saja kemampuan mereka memilih calon tanpa tahu orang nya siapa, itu menunjukkan adanya kurang sosialasi dan inisiatif dari pemerintah untuk kampanye ke suku anak dalam. dengan adanya kampanye dan sosialisi tentu saja ini akan memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi suku anak dalam untuk mengembangkan potensi mereka agar taraf hidup mereka menjadi lebih baik lagi kedepan nya.
saya berharap dengan adanya forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD ini dapat menjadi wadah agar proses pembangunan masyarakat suku anak dalam bisa lebih baik lagi. tentu saja ini akan sangat lebih baik lagi apabila kita masyarakat, mahasiswa, dan rakyat indonesia bahu membahu untuk bekerjasama dalam proses pembangunan masyarakat yang bukan hanya suku anak dalam tetapi seluruh desa yang taraf hidup masyarakat nya tergolong rendah untuk merubah yang dari hidup nya susah menjadi lebih baik lagi, pendidikan merata, informasi dan teknologi dapat terakses dengan mudah. dengan adanya niat dari hati yang ikhlas, saya percaya perubahan yang lebih baik akan terjadi dan hasil dan tujuan akan kita dapatkan dengan mudah dan orang yang mendapatkan bantuan pasti akan merubah pola pikir dan taraf hidup nya kedepan nya.
terima kasih
Apalagi sekarang suku anak dalam mulai terancam kehidupannya. Hutan tempat mereka tinggal dan berburu makanan sehari-hari sudah banyak ditebang dan dijadikan kebun sawit dan karet. Menurut Kementerian Sosial, dalam pemberdayaan suku anak dalam hal yang terpenting dan mutlak yang harus menjadi perhatian semua pihak adalah pendampingan secara berkelanjutan. Tidak hanya pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah, LSM, Swasta, dan masyarakat sekitar. Saat ini, terdapat sekitar 2.700 jiwa suku anak dalam di Kabupaten Sarolangun dan 1.600 di Kabupaten Merangin. Diantara mereka ada yang sudah mulai masuk permukiman, persiapan dimukimkan dan yang masih di hutan.
Dari video liputan diatas saya tau bahwasanya suku anak dalam (SAD) yang berkeliaran di kota Jambi, dikarenakan ulah PT atau oknum2 tertentu yang mana telah menebang pohon untuk dijadikan lahan tanaman sawit, sehingga suku anak dalam yang terdiri dari 19 anak anak dan 14 orang dewasa pergi ke kota dengan tujuan untuk mengadu nasib. Tempat tinggal dan tempat mereka mencari makan semakin hari semakin berkurang dan hilang. Dan dari liputan diatas menggambarkan bahwa suku anak dalam (SAD) sangat membutuh kan pengembangan masyarakat baik dalam segi pendidikan pembangunan dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak menghilangkan budaya dan adat istiadat yang mereka miliki. #good luck prakasa Madani istitute. Jaya selalu
Banyak nya suku anak dalam yang berkeliaran di kota Jambi yang terdiri dari 19 anak ” dan 14 dewasa.suku anak dalam ingin mengubah nasib, karena pohon di hutan sudah banyak yang di tebang di alih kan ke pohon sawit sebab itu mereka susah mencari kebutuhan untuk makan.
Suku anak dalam sangat semangat dalam antrian mencoblos sayang nya mereka pun tidak tau siapa yang mau dipilih.suku anak dalam saat mencoblos hanya berdasarkan perasaan nya saja,nomor yang tertera dan siapa orang yang di sukai nya .
Pembangunan sosial suku anak dalam lebih meitis pada masyarakat ,kondisi anak jalan yang berpindah minimnya perhatian pemerintah ,
Beredar berita masuk nya anak suku dalam di kota Jambi untuk mengadu nasib karna bnyak nya pohon yg d tebang sehingga mereka tidak bisa lagi mencari kebutuhan untuk makan saya berharap dalam hal ini pemerintah mampu melakukan apa yg seharusnya di lakukan sehingga mereka nyaman dalam bersosialisasi
sosial: mereka terlihat tidak bergaul dg kehidupan org2 di luaran. sehingga menyebabkan mereka kurang nya informasi2 yg lain.
ekonomi: mereka hidup secara sederhana dengan memanfaatkan alam sekitar.
Salah satu masalah yang terjadi di provinsi jambi dan menjadi perbincangan ditengah tengah masyarakat dan pemerintah adalah berkeliaran nya Suku Anak dalam di si perkotaan.
Hal tersebut di akibatkan oleh terancamnya keberadaan mereka akibat perluasan lahan yang dan menjadikan salah satu kebiasaan mereka yang hidup berpindah pindah di hutan menjadi terganggu, bahkan sumber kehidupan untuk mereka bertahan hidup pun menjadi berkurang.
SAD adalah salah satu kearifan lokal yang di miliki warga masyarakat provinsi jambi, dan oleh sebab itu keberadaan mereka haruslah menjadi pusat perhatian baik dari kalangan pemerintah dan juga masayarakat
Munculnya SAD adalah salah satu unsur yang membuktikan perlunya pemberdayaan kepada SAD. Namun disini tak hanya pemberdayaan ekonomi saja yang di perlukan tetapi pemberdayaan SDM agar menjadi pemicu dalam memikirkan kehidupan mereka kedepaanya.
Dan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah SAD ini adalah Melalukan forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD adalah wadah atau tempat komunikasi, koordinasi, dan sinergi intitusional atau lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tanggung jawab melaksanakan pembangunan sosial dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian suku anak dalam. Melihat program tersebut pemerintah dan masyrakat telah berupaya melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup suku anak dalam. Namun perubahan tersebut harus dilakukan secara teraarah, mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan bu oleh masyarakat suku anak dalam, dan harus melakukan perubahan pendekatan secara berkelompok, agar terciptanya tujuan yang ingin dilakukan.
Harapannya program ini lebih konsistem dan lebih serius lagi dalam mengupayakan masalah SAD.
Banyaknya masyarakat yang resah akibat hadirnya suku anak dalam yang masuk ke wilayah kota jambi mengakibatkan dinas sosial mengembalikkan suku anak dalam tersebut ke tempat asalnya. 33 suku anak dalam yang terdiri dari 19 anak-anak dan 14 orang dewasa berkeliaran di kota jambi untuk mengadu nasib karena pohon dihutan sudah banyak yang ditebang dan dialihkan menjadi tanaman sawit. kejadian ini malah hanya memperburuk keadaan, karena mereka tidak cukup baik untuk berkompetisi dengan sumber daya manusia dikota jambi yang relatif sudah mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang cukup baik.
Mereka mengikuti pencoblosan di TPS. Namun sayangnya mereka mengaku tidak tahu siapa yang akan dipilih terutama caleg DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten dan DPD RI. Untuk pemilihan presiden mereka dapat mengenali wajah calon presiden. Diharapkan KPU lebih aktif mengadakan sosialisasi bagi warga SAD. Pemberdayaan di dalam suku anak dalam perlu diterapkan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup suku anak dalam baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budaya.
Warga SAD masih kurang diperhatikan oleh pemerintah. Pembangunan sosial SAD adalah proses perubahan sosial bagi SAD yang harus direncanakan sedemikian rupa, dimana dalam proses tersebut peranan manusia menjadi pusat dari proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam hal ini pembangunan sosial SAD lebih menitikberatkan kepada proses pemberdayaan masyarakat sebagai kuncinya dan pemberdayaan sosial yang direncanakan.
Kondisi SAD yang hidup berpindah pindah, minimnya akses transportasi, dan komunikasi serta kehidupan orang SAD yang eksklusif menyebabkan mereka kurang tersentuh oleh berbagai program pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Kehidupan SAD saat ini telah mengalami perubahan sosial karena proses intersksi dengan dunia luar dan telah mengenal ekonomi uang.
Melihat dari kejadian ini masyarakat SAD harus melakukan perubahan yang dapat dilakukan secara pendidikan, agar terciptanya kehidupan yang lebih baik lagi, yang tidak hanya mengandalkan sumberdaya alam yang terbatas. Selain itu SAD harus melakukan pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan untuk perubahan-perubahan hubungan antar individu dalam masyarakat.
Melalukan forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD adalah wadah atau tempat komunikasi, koordinasi, dan sinergi intitusional atau lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tanggung jawab melaksanakan pembangunan sosial dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian suku anak dalam. Melihat program tersebut pemerintah dan masyrakat telah berupaya melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup SAD. Namun perubahan tersebut harus dilakukan secara teraarah, mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat SAD, dan harus melakukan perubahan pendekatan secara berkelompok, agar terciptanya tujuan yang ingin dilakukan.
Suku bangsa Anak Dalam mempunyai kebiasaan Berpindah-pindah tempat tinggal, yang mereka sebut melangun. Melangun dilakukan karena beberapa sebab, yaitu salah satu anggota keluarga meninggal, hasil hutan di lokasi tempat tinggalnya habis, terjadinya musim buah, atau ada ancaman dari luar.
Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi
Banyaknya warga suku anak dalam yang berkeliaran di kota jambi yang terdiri dari 19 anak-anak dan 14 orang dewasa. Ingin bertujuan untuk mengadu nasib, dikarenakan pohon dihutan sudah banyak di tebang dan dialihkan oleh tanaman sawit, hal ini mengakibatkan mereka tak bisa lagi mencari kebutuhan untuk makan. Melihat dari kejadian ini malah mereka hanya memperburuk keadaan, mereka tidak cukup baik untuk berkompetisi dengan sumber daya manusia dikota jambi yang relatif sudah mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang cukup baik. Ketidak berdayaan dalam persaingan di pasar kerja ini akan menimbulkan kemiskinan struktural dan bahkan membentuk budaya miskin.
Saat pemilu suku anak dalam hanya memilih atau mencoblos berdasarkan perasaan saja, contohnya memilih dengan nomor yang disukai tanpa tau siapa orangnya. Melihat dari kejadian ini, perlu adanya inisiatif untuk melakukan sosialisasi yang membahas tentang siapa saja dari calon tersebut. Pemberdayaan di dalam suku anak dalam perlu diterapkan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup suku anak dalam baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budayanya.
Kondisi kehidupan suku anak dalam yang seringkali berpindah-pindah, minimnya akses transportasi dan komunikasi, serta kebidupan yang eklusif menyebabkan suku anak dalam kurang tersentuh oleh berbagai program pembangunan yang semestinya mereka dapatkan sebagai warga masyrakat indonesia. Melihat dari kejadian ini masyarakat suku anak dalam harus melakukan perubahan yang dapat dilakukan secara pendidikan, agar terciptanya kehidupan yang lebih baik lagi, yang tidak hanya mengandalkan sumberdaya alam yang terbatas. Selain itu suku anak dalam harus melakukan pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan untuk perubahan-perubahan hubungan antar individu dalam masyarakat (demokrasi, transparansi, supremasi hukum dan lainnya)
Melalukan forum kemitraan pembangunan suku anak dalam atau FKPSSAD adalah wadah atau tempat komunikasi, koordinasi, dan sinergi intitusional atau lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tanggung jawab melaksanakan pembangunan sosial dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian suku anak dalam. Melihat program tersebut pemerintah dan masyrakat telah berupaya melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup suku anak dalam. Namun perubahan tersebut harus dilakukan secara teraarah, mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat suku anak dalam, dan harus melakukan perubahan pendekatan secara berkelompok, agar terciptanya tujuan yang ingin dilakukan.