Prakarsa Madani mempresentasikan naskah hukum adat Suku Anak Dalam (SAD) pada tanggal 29 Agustus 2020 dengan peserta diskusi :

a. Temenggung Melayau Tuha

b. Temenggung Afrizal

c. Temenggung Nggrip

d. Bpk. H. Jailani (Tengganai)

e. Bpk Jalaluddin (Jenang)

f. Bpk. Husni Tamrin (Babinsa Kec. Air Hitam )

Presentasi Hukum Adat ini dilaksanakan sabtu malam pukul 19.00 wib bertempat di kediaman Bpk. Jalaluddin (Jenang). Setelah pemaparan naskah hukum adat tersebut, semua peserta diskusi sepakat terhadap poin-poin yang disampaikan oleh Bpk. Idris Sardi, wakil dari Prakarsa Madani.Peserta mengakui bahwa selama ini belum pernah ada hukum yang tertulis bagi Suku Anak Dalam (SAD). Mereka juga khawatir bahwa generasi penerus akan lupa bahkan tidak mengerti akan adat mereka sendiri. Tanggapan menarik dari para temenggung adalah dengan mengkoreksi naskah seloko-seloko adat rimba, yang memang mereka paling mengetahui tutur (lisan) adat dari suku Anak Dalam. Hasil dari presentasi tersebut akan di kembalikan ke kelompok masing-masing untuk dibahas dan disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang telah terjadi, dengan istilah “usang-usang dibaharui”.

Gambar 1 : presentasi naskah oleh Prakarsa Madanipresentase naskah hukum adat SAD

Gambar 2 : presentasi naskah oleh Prakarsa Madani20200829_203944

Gambar 3 : Presentasi naskah oleh Prakarsa Madani20200829_204005

Gambar 4 : Presentasi naskah oleh Prakarsa Madani20200829_204013

 

 

Sempat terhenti selama kurang lebih 5 (lima) bulan kegiatan prioritas Prakarsa Madani dimasa wabah covid-19, tidak menyurutkan semangat untuk merealisasikan kegiatan prioritas Prakarsa Madani.

Pada tanggal 15 Agustus 2020 Prakarsa Madani melakukan koordinasi dengan Pemda Kab. Sarolangun melalui Assisten II di Sarolangun, untuk memastikan apakah kegiatan yang sempat tertunda bisa segera dilakukan ataukah belum. Arahan dari Bpk. Assisten II, Bpk Ir. Dedy Hendri, M.E menegaskan bahwa kegiatan Prakarsa Madani dapat dijalankan dengan mematuhi ptotokol kesehatan untuk COVID 19.

Camat Air Hitam dengan didampingi Kades Pematang Kabau dan Babinsa dengan antusias tinggi mempersilahkan kegiatan dan program Prakarsa Madani yang sempat tertunda agar dapat di laksanakan kembali.

Program yang tertunda :

a. Fasilitasi Pemetaan Desa Pematang Kabau. Lanjutan

b. Restrukturisasi dan Penguatan Sistem Ketemenggungan dan Aturan Adat SAD adalah Agenda Penting ke Depan

Gambar 1. Koordinasi dengan Camat Air Hitam20200816_113658.....

Sebagai anggota Froum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi, Administratur PT. Sari Aditya Loka-1 telah melayangkan surat Nomor 23/ADM-EXT/SAL1/2020, tanggal 9 Maret 2020 ke Prakarsa Madani (Penyelenggara Sekretariat Forum), perihal kunjungan KOMNAS HAM dalam rangka melakukan Premediasi Kasus Hak Atas Tanah antara Masyarakat Adat Orang Rimba Hitam Ulu dan PT. Sari Aditya Loka-1.

Informasi yang diperoleh dari tenaga lapang Prakarsa Madani, kedatangan Tim KOMNAS HAM pada hari Rabu, 11 Maret 2020, sebelum berkunjung ke PT. SAL-1, Tim berkesempatan berdiskusi dengan H. Jailani dan berdialog dengan beberapa warga Suku Anak Dalam di sudung Bapak Meriau.

Menurut informasi tenaga lapang Prakarsa Madani, di sudung Bapak Meriau, Tim KOMNAS HAM juga berdialog dengan beberapa warga SAD seperti Bapak Saidun, Njalo, Sepintak, Nyatang, Bekulam, Sergi, Bungo dan Bapak Rahman dari Singosari.

Di rumah Bapak H. Jailani (dahulunya bergelar Temenggung  Tarib), Tim Komnas HAM mendapat beberapa penjelasan dari H. Jailani. Berdasarkan informasi tenaga lapang dari Prakarsa Madani, H. Jailani memberikan penjelasan mengenai kronologis sejarah wilayah dan beberapa informasi mengenai kelompok Meriau dan kawan-kawan.

Setelah melakukan sosialisasi kepada warga desa Pematang Kabau dan melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat, maka Tim Pemetaan Yayasan Prakarsa Madani, yang dokordinir oleh Sdr. Alex, dengan 4 orang tenaga lapang: Sdr. Khasmal, Sdr. Tibul, Sdr. Zeky dan Sdr. Iansyah, bersama warga desa melakukan pengambilan titik koordinat ruang wilayah Kelola Desa Pematang Kabau.

Pengambilan titik koordinat tersebut, menyangkut:

  1. Titik Koordinat Batas Administrativ Desa Pematang Kabau
  2. Titik Koordinat Penggunaan Lahan Desa Pematang Kabau
  3. Titik Koordinat Sumberdaya Tanaman Karet, Kelapa sawit dan Sumberdaya Sawah.

Titik Koordinat tersebut telah diolah sedemikian rupa dan telah menghasilkan peta sebagai berikut>

1. Peta Administratif sementara Desa Pematang KabauPeta Administratif Sementara desa Pematang Kabaupeta ini merupakan sket gambaran wilayah Desa Pematang Kabau ditandai dengan legend berwana hijau muda.

2. Peta Penggunaan Lahan Desa Pematang Kabau Peta Penggunaan Lahan desa Pematang Kabaudapat diketahui dari data diatas terdapat legend yang berwarna kuning merupakan kebun jeruk, warna hijau tua kebun karet, warna coklat pemukiman, warna coklat kebun kelapa sawit, hijau muda persawahan, warna merah jambu PT. Jambi Agro Wiyana, sedangkan warna orange PT. Sari Aditya Loka

3. Peta Sumberdaya Karet Desa Pematang KabauPeta Sumberdaya Karet desa Pematang Kabau dari data peta diatas dapat disimpulkan bahwa Luas area kebun karet di desa Pematang Kabau dengan luas 827,43 Ha dengan legend warna hijau tua.

4. Peta Sumberdaya Kelapa Sawit Desa Pematang KabauPeta Sumberdaya Kelapa Sawit desa Pematang Kabaudari data diatas dapat disimpulkan bahwa Luas area Kebun Kelapa sawit di Desa Pematang Kabau dengan Luas 2.363,86 Ha dengan legend warna coklat.

5. Peta Penggunaan Lahan Sawah desa Pematang Kabau 11 Maret 2020dari data peta diatas dapat disimpulkan bahwa Luas area Persawahan di Desa Pematang Kabau seluas 97,91 Ha dengan legend warna hijau tua, sedangkan legend berwarna hijau muda merupakan Percetakan Persawahan gagal dengan luas 26,84 Ha.

Dari kegiatan pemetaan di Desa Pematang Kabau pada Tahun 2020 yang dilakukan oleh Prakarsa Madani beserta tim, menarik kesimpulan bahwa pentingnya sebuah data Pemetaan Desa dengan harapan dapat digunakan secara aktual dilapangan. Prakarsa Madani beserta Tim melakukan sampling data Pemetaan di Desa Pematang Kabau dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pemetaan selanjutnya di Desa-desa yang lain dengan harapan besar efektif dan efisien dalam melakukan pembangunan di tingkat desa.

Prakarsa Madani berinisiatif memfasilitasi desa-desa di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun memetakan wilayah administratif desa secara partisipatif. Selain itu Prakarsa Madani juga berkeinginan memfasilitasi perencanaan pembangunan desa, berdasarkan peta penggunaan lahan yang dibuat secara partisipati. Untuk itu, tanggal 21 Oktober 2019, Prakarsa Madani melayangkan surat No. 065/B.U/BP.PM/10/2019 kepada Camat Air Hitam, terkait dengan Fasilitasi Pemetaan Desa dan Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa.

Kemudian keinginan memfasilitasi Pemetaan Desa dan Perencanaan Desa tersebut, ditindak lanjuti oleh Pemerintah Desa Pematang Kabau dengan mengirim surat Nomor 145/II/VI/PKB/2020. Rincian teknis pemetaan desa dan perencanaan pembangunan desa dikomunikasikan kembali kepada Pemerintah Desa Pematang Kabau melalui surat No. 092/B.U/BP.PM/01/2020, tanggal 23 Januari 2020.

Setelah berkomunikasi lebih lanjut dengan Pemerintah Desa Pematang Kabau dan berkordinasi dengan Camat Kecamatan Air Hitam, maka pada tanggal 21 Februari 2020, dilakukan diskusi awal tentang pemetaan desa dan perencanaan pembangunan desa di desa Pematang Kabau. Diskusi dihadiri oleh Camat Air Hitam, Kepala Desa Pematang Kabau dan Tim Pemetaan Prakarsa Madani. Tim Pemetaan Prakarsa Madani merupakan Tim Pemetaan yang di support oleh Pencinta Alam Gita Buana Club, yang memang telah terlatih untuk melakukan tugas-tugas pemetaan desa secara partisipatif.

Diskusi dengan Camat dan Kepala Desa tersebut, menekankan kepada penyamaan pemahaman tentang pentingnya dilakukan pemetaan desa secara partisipatif dan pentingnya membuat perencanaan pembangunan desa. Selain itu topik diskusi juga difokuskan kepada proses yang akan dilalui dalam melaksanakan aktivitas pemetaan desa secara partisipatif tersebut. Camat Air Hitam dan Kepala Desa pematang Kabau menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi Tim Pemetaan Prakarsa Madani selama melakukan aktivitas di desa maupun aktivitas musyawarah antar desa di kecamatan.

Diskusi Pemetaan Desa Pematang kabau dengan Camat Air Hitam, Kepala Desa Pematang kabau dan Tim Pemetaan Desa Prakarsa Madani

Sosialisasi Pemetaan Desa di Kantor Desa Pematang Kabau, dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, BPD, Lembaga Adat dan perwakilan Pemuda,

Peserta Sosialisasi Pemetaan Desa di Kantor Desa Pematang Kabau

Diskusi Sketsa Desa Pematang Kabau, difasilitasi oleh Tim Pemetaan Prakarsa Madani

Tim Pemetaan Prakarsa Madani melakukan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat desa Pematang Kabau untuk menggali informasi yang lebih komprehensif, sebelum pengambilan titik kordinat batas desa dan penggunaan lahan dilakukan.

Wawancara Mendalam dengan Tokoh Masyarakat

Wawancara Mendalam oleh Tim Pemetaan Prakarsa Madani

Pasca survey lokasi pembibitan tanaman karet, telah dilakukan perencanaan bersama terkait rencana tindak lanjut kegiatan pembibitan tanaman karet.

Beberapahal kesepakatan kelompok:

  1. Akan dilakukan penerbasan lahan lokasi pembibitan sesuai hasil survey.
  2. Setelah dilakukan penerbasan lahan, akan dibuat lokasi pendederan biji karet seluas 10 meter x 10 meter.
  3. Kelompok Kadundung Mudo Mandiri, akan diajukan sebagai kelompok tani formal kepada Pemerintah Desa Bukit Suban.
  4. Pemesanan Biji Karet Klon PB 260 difasilitasi oleh PT. SAL 1, Pusat Penelitian Karet Sungai Putih, Sumatera Utara.

 

 

Kelompok Kedundung Mudo sedang melakukan pembersihan lahan calon lokasi pembibitan tanaman karet

 

Anggota kelompok pembibitan tanaman karet Kedundung Mudo

 

Setelah pembersihan lahan dilakukan, pembuatan bedeng semai biji karet telah selesai dilakukan oleh kelompok Kedundung Mudo Mandiri.

Bedeng semai biji karet telah siap dibuat oleh Kelompok Kedundung Mudo Mandiri

 

Biji Karet Klon PB 260, telah siap di dederkan pada bedeng semai.

Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani sedang bercengkrama bersama anak-anak warga Suku Anak Dalam Kelompok Temenggung Bepayung

Minggu tanggal 1 Desember 2019, adalah hari pertemuan sekaligus perkenalan yang sangat mengesankan di Ujung Doho, Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun. Betapa tidak, kedatangan tim Prakarsa Madani ke lokasi ini, disambut hangat oleh Temenggung Bepayung bersama keluarganya dan beberapa orang anggota kelompok.Tim yang dipimpin langsung Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani, Elwamendri, mendatangi kelompok Bepayung, untuk survei lokasi kebun pembibitan karet bagi warga SAD dari kelompok Temenggung Bepayung dan Temenggung Afrizal.

Sebelum melakukan perjalanan ke lokasi rencana kebun pembibitan karet dua kelompok SAD di Air Hitam tersebut, tim Prakarsa Madani berkesempatan berbincang-bincang dengan anggota kelompok Temenggung Bepayung dan menyapa, berdialog, juga memotivasi anak-anak SAD.

Satu per satu, anak-anak usia TK hingga SD itu diajak bercerita oleh Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani, Ir. Elwamendri, M.Si.

Puas bertanya soal keseharian dan sekolah mereka, anak-anak SAD kelompok Temenggung Bepayung kemudian diajak menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Nampak sekali para bocah tersebut hafal dan fasih menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan nada yang mendekati sempurna.

Seketika, Indonesia Raya menggema di Ujung Doho. Memenuhi ruang-ruang dengan batas-batas imajiner di sudung-sudung warga SAD. Di bawah pohon sawit berusia puluhan tahun, di perbatasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

Warga Suku Anak Dalam yang tergabung dalam kelompok pembibitan bersama Prakarsa Madani melakukan survey lokasi pembibitan Tanaman Karet dan kebun pangan

Pasca mengikuti pelatihan pembibitan karet di Camp Training Pak Kliwon di Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong, Muaro Jambi, warga SAD dari Air Hitam langsung mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang didapat, di wilayah tempat tinggal mereka di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Mereka melakukan okulasi di beberapa pohon karet berukuran sebesar ibu jari, yang tumbuh di bawah kebun karet mereka, menggunakan mata tempel batang atas yang dibawa dari kebun entris Pak Kliwon.

Sabtu (30/11/2019) tim Prakasa Madani mengunjungi lokasi SAD di TNBD, tepatnya di Kedundung Mudo. Kedatangan kali ini untuk tindak lanjut dari pelatihan pembibitan karet sebelummnya, dengan membuat kebun pembibitan oleh warga SAD.

Tim Prakasa Madani bersama warga SAD di antaranya Selambai, Gentar, Berayat, Senamo, Meluring dan Slamet Riyadi (BTNBD) serta Arif (PT SAL), melakukan survei lokasi rencana kebun pembibitan karet. Survei sudah agak lebih mudah, karena beberapa orang warga SAD sebelumnya sudah melakukan survei awal lokasi rencana kebun pembibitan.

Lokasi yang disepakati bersama dalam survei tersebut adalah lahan seluas 1 Hektar, yang menurut informasi dari warga SAD berada di antara Sungai Sembili dan Sungai Deghem Balaghoi, juga tidak jauh dari Sungai Punti.

Salah satu lokasi sumber air untuk sarana pembibitan Tanaman Karet dan kebun pangan warga SAD yang berada didalam Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas

Usai penandaan lokasi rencana kebun pembibitan, kegiatan selanjutnya diskusi pembentukan kelompok dan rencana penataan ruang kebun. Keputusan diskusi siang itu adalah akan dibentuk satu kelompok formal (kelompok tani) yang akan menaungi kegiatan, baik di kebun pembibitan maupun memgelola ladang pangan. Kelompok ini, setelah dibentuk akan langsung melakukan pembersihan lahan, persiapan untuk kebun pembibitan.

Sebelumnya, Prakasa Madani melalui Ketua Badan Pengurus, Elwamendri, sudah bertemu dengan Kepala Balai TNBD Khaidir Saleh untuk menyampaikan maksud untuk implementasi rencana pembangunan kebun pembibitan warga SAD. Dari pihak Balai TNBD sudah berkomitmen membantu dan memfasilitasi terbentuknya kebun pembibitan karet yang dibangun dan dikelola kelompok tani yang beranggotakan warga SAD. Kelompok tani dan kebun pembibitan ini dicita-citakan akan menjadi pilot project kerja sama antar warga SAD.