Bapak Idris, adalah salah seorang putra Desa Jernih yang merasakan hidup bersama Suku Anak Dalam selama 6 tahun. Pada masa ketika beliau berumur 2 tahun, beliau dibawa oleh kedua orang tuanya berkebun di daerah renah, daerah tempat warga desa biasa menanam padi, berkebun ubi dan menanam tanaman perkebunan seperti karet dan menanam tanaman buah-buahan seperti durian, jengkol, petai dan duku. Diuraikan oleh Bapak Idris bahwa ketika itu, beliau jatuh dari pondok dan bertepatan pula dengan itu, orang tuanya kedatangan Temenggung Berambai dengan isterinya. Antara Temenggung Berambai dan orang tua Bapak Idris, sudah berteman dari lama dan mereka menyebut dengan istilah “sanak” satu sama lainnya. Temenggung Berambai meminta izin untuk mengobati “Idris kecil” dan dapat sembuh. Selanjutnya Temenggung Berambai meminta izin kepada orang tua Bapak Idris, untuk membawa Idris ke dalam rimba (istilahnya dibawa ke gunung) dan meminta agar “Idris kecil” dijadikan anak angkat Temenggung Berambai. Orang tua Bapak Idris pun mengizinkan dan dibawalah “Idris kecil” ke dalam rimba serta menjadi anak angkat Temenggung Berambai. Semenjak itu, beliau resmi sebagai anak rajo Temenggung Berambai dan selama 6 (enam) tahun beliau didik oleh Temenggung Berambai, dan dikembalikan kepada orang tuanya di Desa Jernih pada umur 8 tahun.
Menurut Bapak Idris, keturunan Temenggung Berambai yang laki-laki bernama Basurau (putra bungsu Temenggung Berambai). Basurau merupakan adik dari Bapak Idris yang meneruskan kepemimpinan Temenggung Berambai, setelah Temenggung Berambai meninggal. Anak dari Temenggung Berambai bernama Mijah, Mulung, keduanya jadi Temenggung, namun keduanya meninggal dunia. Kemudian putri ketiga dari Temenggung Berambai mempunyai suami bernama Marpuk. Putri keempat dari Temenggung Berambai mempunyai suami yang bernama Mari Tuha (Mari Tuha kemudian dikenal juga sebagai Temenggung), dan putra laki-laki terkecil (bungsu dari Temenggung Berambai yaitu Besurau, yang kemudian melanjutkan kepemimpinan ketemenggungan setelah Temenggung Berambai meninggal dunia.
Diakui juga oleh Bapak Idris, bahwa Temenggung Berambai beserta keluarganya menempati wilayah Sungai Kejasung Besar, Sungai Kejasung Kecil. Sementara adik Temenggung Berambai bernama Temenggung Setenang menempati wilayah Sungai Sungkai dan Sungai Terap. (Wilayah Kejasung Besar, Kejasung Kecil, Sungai dan Sungai Terap sering disebut dengan wilayah hilir). Sementara itu, di daerah tengah (Ulu Air Hitam), wilayah nya ditempati oleh Temenggung Besiring dan untuk wilayah Makekal, ditempati oleh Temenggung Melayar.