PT. SAL-1 melihat bahwa pendidikan merupakan faktor utama untuk menghasilkan generasi masa depan yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Di saat yang sama, Suku Anak Dalam juga memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan formal. Kebiasaan hidup berpindah (melangun) juga merupakan salah satu faktor budaya yang menjadi kendala pendidikan anak-anak Suku Anak Dalam. Sekolah Halom atau Sekolah Alam adalah alternatif solusi yang dikembangkan sebagai langkah awal dalam mengenalkan dunia pendidikan ke komunitas Suku Anak Dalam. Perusahaan berinisiatif untuk mendirikan beberapa fasilitas pendidikan untuk komunitas Suku Anak Dalam dalam kelas PAUD, Kelas Jauh dan PLS. Kelas PAUD bertujuan membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Sementara itu PLS (Pendidikan Luar Sekolah) memberikan dasar-dasar kemampuan CALISTUNG yaitu membaca, menulis dan berhitung. memberikan pengalaman belajar yang mandiri dan produktif. Program kelas jauh adalah fasilitas yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun dan diperuntukkan kepada masyarakat (dalam hal ini Suku Anak Dalam) yang memiliki keterbatasan akses terhadap sekolah formal karena jarak yang relatif jauh dari tempat tinggalnya. Dalam periode 1 minggu, para siswa akan bergantian menempuh pendidikan di sanggar belajar dan sekolah formal.
Saat ini PT. SAL-1 menyediakan 11 unit fasilitas sanggar belajar sejak tahun 2009 yang melayani 3 tipe kelas di atas baik yang dikelola sendiri maupun dikelola bersama dengan instansi pemerintah (Dinas Pendidikan dan Balai TNBD). Kesebelas sanggar belajar itu antara lain Sekolah Alam Putri Tijah, PAUD Nurul Ikhlas, Rajo Nasar, Nurul Islam, Rimbo Aur Duri, Punti Kayu 1, Punti Kayu 2, Rimbo Pintar Sungai Kuning, Gading Rimba Jaya, Rimbo Sako Selensing dan Rimbo Pagar Alam. Total siswa di sanggar belajar ini adalah 261 siswa. PT. SAL-1 juga mendirikan program “Madu Rimbo” atau Wisma Terpadu Suku Anak Dalam yang merupakan program lanjutan dari program sekolah non formal. Di dalam program ini, perusahaan memberikan beasiswa penuh dan asrama bagi siswa Suku Anak Dalam sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu dengan budaya berpindah seperti “melangun”. Program ini diberikan untuk mempersiapkan Suku Anak Dalam menempuh pendidikan di sekolah formal. Saat ini terdapat 6 anak yang tinggal di Asrama Madu Rimbo dan menempuh pendidikan di SDN 274 Muara Delang dan SMK Negeri 4 Merangin
Setelah mengikuti program Madu Rimbo, PT. SAL-1-1 menyediakan beasiswa yang dimulai sejak tahun 2016 ditandai dengan pemberian beasiswa untuk Abdul Rahman di SMK MM Yogyakarta. Sementara itu sejak tahun 2018, warga OR lain yang telah masuk usia sekolah mendapatkan beasiswa dari PT. SAL-1. Beasiwa yang diberikan berupa uang saku, alat sekolah dan seragam. Besaran uang saku tergantung pada kelas yang diikuti. Total siswa yang mendapatkan beasiswa sejumlah 37 orang. Mereka tersebar di 5 sekolah formal yaitu SDN 191 Pematang Kabau, SDN 275 Pematang Kabau, SMPN Satu Atap Bukit Suban, SMK Kehutanan Pekanbaru dan SMK MM Yogyakarta. Hingga bulan Agustus 2019, dari 453 anak usia sekolah kini telah tercatat 304 anak usia sekolah telah mengikuti program pendidikan yang difasilitasi oleh perusahaan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!