Prakarsa Madani berinisiatif memfasilitasi desa-desa di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun memetakan wilayah administratif desa secara partisipatif. Selain itu Prakarsa Madani juga berkeinginan memfasilitasi perencanaan pembangunan desa, berdasarkan peta penggunaan lahan yang dibuat secara partisipati. Untuk itu, tanggal 21 Oktober 2019, Prakarsa Madani melayangkan surat No. 065/B.U/BP.PM/10/2019 kepada Camat Air Hitam, terkait dengan Fasilitasi Pemetaan Desa dan Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa.

Kemudian keinginan memfasilitasi Pemetaan Desa dan Perencanaan Desa tersebut, ditindak lanjuti oleh Pemerintah Desa Pematang Kabau dengan mengirim surat Nomor 145/II/VI/PKB/2020. Rincian teknis pemetaan desa dan perencanaan pembangunan desa dikomunikasikan kembali kepada Pemerintah Desa Pematang Kabau melalui surat No. 092/B.U/BP.PM/01/2020, tanggal 23 Januari 2020.

Setelah berkomunikasi lebih lanjut dengan Pemerintah Desa Pematang Kabau dan berkordinasi dengan Camat Kecamatan Air Hitam, maka pada tanggal 21 Februari 2020, dilakukan diskusi awal tentang pemetaan desa dan perencanaan pembangunan desa di desa Pematang Kabau. Diskusi dihadiri oleh Camat Air Hitam, Kepala Desa Pematang Kabau dan Tim Pemetaan Prakarsa Madani. Tim Pemetaan Prakarsa Madani merupakan Tim Pemetaan yang di support oleh Pencinta Alam Gita Buana Club, yang memang telah terlatih untuk melakukan tugas-tugas pemetaan desa secara partisipatif.

Diskusi dengan Camat dan Kepala Desa tersebut, menekankan kepada penyamaan pemahaman tentang pentingnya dilakukan pemetaan desa secara partisipatif dan pentingnya membuat perencanaan pembangunan desa. Selain itu topik diskusi juga difokuskan kepada proses yang akan dilalui dalam melaksanakan aktivitas pemetaan desa secara partisipatif tersebut. Camat Air Hitam dan Kepala Desa pematang Kabau menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi Tim Pemetaan Prakarsa Madani selama melakukan aktivitas di desa maupun aktivitas musyawarah antar desa di kecamatan.

Diskusi Pemetaan Desa Pematang kabau dengan Camat Air Hitam, Kepala Desa Pematang kabau dan Tim Pemetaan Desa Prakarsa Madani

Sosialisasi Pemetaan Desa di Kantor Desa Pematang Kabau, dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, BPD, Lembaga Adat dan perwakilan Pemuda,

Peserta Sosialisasi Pemetaan Desa di Kantor Desa Pematang Kabau

Diskusi Sketsa Desa Pematang Kabau, difasilitasi oleh Tim Pemetaan Prakarsa Madani

Tim Pemetaan Prakarsa Madani melakukan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat desa Pematang Kabau untuk menggali informasi yang lebih komprehensif, sebelum pengambilan titik kordinat batas desa dan penggunaan lahan dilakukan.

Wawancara Mendalam dengan Tokoh Masyarakat

Wawancara Mendalam oleh Tim Pemetaan Prakarsa Madani

Pasca survey lokasi pembibitan tanaman karet, telah dilakukan perencanaan bersama terkait rencana tindak lanjut kegiatan pembibitan tanaman karet.

Beberapahal kesepakatan kelompok:

  1. Akan dilakukan penerbasan lahan lokasi pembibitan sesuai hasil survey.
  2. Setelah dilakukan penerbasan lahan, akan dibuat lokasi pendederan biji karet seluas 10 meter x 10 meter.
  3. Kelompok Kadundung Mudo Mandiri, akan diajukan sebagai kelompok tani formal kepada Pemerintah Desa Bukit Suban.
  4. Pemesanan Biji Karet Klon PB 260 difasilitasi oleh PT. SAL 1, Pusat Penelitian Karet Sungai Putih, Sumatera Utara.

 

 

Kelompok Kedundung Mudo sedang melakukan pembersihan lahan calon lokasi pembibitan tanaman karet

 

Anggota kelompok pembibitan tanaman karet Kedundung Mudo

 

Setelah pembersihan lahan dilakukan, pembuatan bedeng semai biji karet telah selesai dilakukan oleh kelompok Kedundung Mudo Mandiri.

Bedeng semai biji karet telah siap dibuat oleh Kelompok Kedundung Mudo Mandiri

 

Biji Karet Klon PB 260, telah siap di dederkan pada bedeng semai.

Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani sedang bercengkrama bersama anak-anak warga Suku Anak Dalam Kelompok Temenggung Bepayung

Minggu tanggal 1 Desember 2019, adalah hari pertemuan sekaligus perkenalan yang sangat mengesankan di Ujung Doho, Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun. Betapa tidak, kedatangan tim Prakarsa Madani ke lokasi ini, disambut hangat oleh Temenggung Bepayung bersama keluarganya dan beberapa orang anggota kelompok.Tim yang dipimpin langsung Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani, Elwamendri, mendatangi kelompok Bepayung, untuk survei lokasi kebun pembibitan karet bagi warga SAD dari kelompok Temenggung Bepayung dan Temenggung Afrizal.

Sebelum melakukan perjalanan ke lokasi rencana kebun pembibitan karet dua kelompok SAD di Air Hitam tersebut, tim Prakarsa Madani berkesempatan berbincang-bincang dengan anggota kelompok Temenggung Bepayung dan menyapa, berdialog, juga memotivasi anak-anak SAD.

Satu per satu, anak-anak usia TK hingga SD itu diajak bercerita oleh Ketua Badan Pengurus Prakarsa Madani, Ir. Elwamendri, M.Si.

Puas bertanya soal keseharian dan sekolah mereka, anak-anak SAD kelompok Temenggung Bepayung kemudian diajak menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Nampak sekali para bocah tersebut hafal dan fasih menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan nada yang mendekati sempurna.

Seketika, Indonesia Raya menggema di Ujung Doho. Memenuhi ruang-ruang dengan batas-batas imajiner di sudung-sudung warga SAD. Di bawah pohon sawit berusia puluhan tahun, di perbatasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

Warga Suku Anak Dalam yang tergabung dalam kelompok pembibitan bersama Prakarsa Madani melakukan survey lokasi pembibitan Tanaman Karet dan kebun pangan

Pasca mengikuti pelatihan pembibitan karet di Camp Training Pak Kliwon di Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong, Muaro Jambi, warga SAD dari Air Hitam langsung mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang didapat, di wilayah tempat tinggal mereka di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Mereka melakukan okulasi di beberapa pohon karet berukuran sebesar ibu jari, yang tumbuh di bawah kebun karet mereka, menggunakan mata tempel batang atas yang dibawa dari kebun entris Pak Kliwon.

Sabtu (30/11/2019) tim Prakasa Madani mengunjungi lokasi SAD di TNBD, tepatnya di Kedundung Mudo. Kedatangan kali ini untuk tindak lanjut dari pelatihan pembibitan karet sebelummnya, dengan membuat kebun pembibitan oleh warga SAD.

Tim Prakasa Madani bersama warga SAD di antaranya Selambai, Gentar, Berayat, Senamo, Meluring dan Slamet Riyadi (BTNBD) serta Arif (PT SAL), melakukan survei lokasi rencana kebun pembibitan karet. Survei sudah agak lebih mudah, karena beberapa orang warga SAD sebelumnya sudah melakukan survei awal lokasi rencana kebun pembibitan.

Lokasi yang disepakati bersama dalam survei tersebut adalah lahan seluas 1 Hektar, yang menurut informasi dari warga SAD berada di antara Sungai Sembili dan Sungai Deghem Balaghoi, juga tidak jauh dari Sungai Punti.

Salah satu lokasi sumber air untuk sarana pembibitan Tanaman Karet dan kebun pangan warga SAD yang berada didalam Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas

Usai penandaan lokasi rencana kebun pembibitan, kegiatan selanjutnya diskusi pembentukan kelompok dan rencana penataan ruang kebun. Keputusan diskusi siang itu adalah akan dibentuk satu kelompok formal (kelompok tani) yang akan menaungi kegiatan, baik di kebun pembibitan maupun memgelola ladang pangan. Kelompok ini, setelah dibentuk akan langsung melakukan pembersihan lahan, persiapan untuk kebun pembibitan.

Sebelumnya, Prakasa Madani melalui Ketua Badan Pengurus, Elwamendri, sudah bertemu dengan Kepala Balai TNBD Khaidir Saleh untuk menyampaikan maksud untuk implementasi rencana pembangunan kebun pembibitan warga SAD. Dari pihak Balai TNBD sudah berkomitmen membantu dan memfasilitasi terbentuknya kebun pembibitan karet yang dibangun dan dikelola kelompok tani yang beranggotakan warga SAD. Kelompok tani dan kebun pembibitan ini dicita-citakan akan menjadi pilot project kerja sama antar warga SAD.

Hari kedua pelatihan pembibitan karet di Camp Training Pak Kliwon di Dusun Suka Damai Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, peserta mempraktekkan ilmu yang didapat di kelas dengan terjun langsung ke lapangan. Minggu (17/11) pagi, peserta terlebih dahulu dikumpulkan, sebelum benar-benar praktek di kebun bibit dan kebun entres milik Pak Kliwon.Awalnya para peserta diperkenalkan dengan kebun entres (batang atas) dan diajari langsung bagaimana memilih dan memanen batang atas. Beberapa orang dipersilakan memilih dan memanen sendiri batang atas yang nanti akan diambil untuk kemudian diambil mata tidurnya dan ditempelkan ke bagian batang bawah di kebun tersendiri yang sudah disiapkan.Dari kebun entres, para peserta langsung mempraktekkan okulasi di kebun bibit batang bawah. Masing-masing peserta mendapatkan giliran mempraktekkan apa yang didapat di kelas sehari sebelumnya. Oleh Pak Kliwon, setiap orang ditugaskan melakukan okulasi sebanyak 5 bibit batang bawah.

Peserta terlihat bersemangat mempraktekkan pelajaran okulasi yang mereka dapat. Batang bawah yang sudah dilakukan okulasi kemudian dituliskan nama masing-masing peserta sesuai apa yang mereka kerjakan.

Tak hanya menuliskan nama, beberapa peserta dari SAD juga meninggalkan nomor HP. Mereka berseloroh, jika nanti okulasi yang mereka kerjakan sudah berhasil dan bertunas, mereka meminta kesediaan Pak Kliwon dan tim memberitahukan perkembangan dan hasil praktek kerja yang mereka lakukan.

“kalo sudah bertunas, tinggal telpon awak. Ko nomornyo.”

Setelah praktek okulasi, para peserta juga mempraktekkan pembuatan bedengan atau persiapan pembibitan untuk kebun bawah. Praktek lapang di kebun bibit disudahi karena matahari sudah meninggi.

Setelah puas beristirahat siang, mendekati pukul 15.00 WIB para peserta diajak lagi untuk melakukan praktek penanaman bibit. Masing-masing orang mempraktekkan cara membuat lubang, persiapan sebelum penanaman bibit, dan penanaman sesuai ketentuannya.

Antusiasme peserta untuk membuat lubang tanam, membersihkan bidang tanam, memupuk dan menanam bibit, berlanjut saat tim pelatih meminta peserta mencarikan bibit karet di bawah rerimbunan pohon karet. Lomba mencari bibit karet ini berlangsung seru, layaknya perlombaan di momen tujuh belasan (Hari Kemerdekaan RI).

Bibit-bibit yang dikumpulkan para peserta kemudian disortir langsung oleh Pak Kliwon. Pria beruban ini dengan telaten dan sabar memilah bibit yang dikumpulkan peserta sambil memberikan penjelasan panjang lebar soal pemilihan bibit karet untuk okulasi yang baik.

Kegiatan terakhir hari kedua ditutup dengan praktek penyadapan yang baik. Bagaimana mendapatkan getah yang banyak, dengan tidak merusak pohon karet. Hal ini pula yang diyakini Pak Kliwon sangat menentukan agar karet yang disadap bisa produksi dalam jumlah banyak.

Pembelajaran tentang pembibitan tanaman karet (Hevea Brasiliensis) dalam konteks persiapan kebun entres sebagai bentuk pembangunan sosial Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi, diselenggarakan Prakarsa Madani pada tanggal 15 s.d 19 November 2019. Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan mimpi besar Komunitas Suku Anak Dalam dalam meraih masa depan menuju kemandirian dan kesejahtetaan komunitas SAD. Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Prakarsa Madani, PT. Sari Aditia Loka-1, Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (BTNBD).

Jumat (15 November 2019) sore, beberapa orang Tumenggung dan perwakilan Suku Anak Dalam (SAD) yang mendiami dan hidup di Taman Nasional Bukit Duabelas sudah berada di Kantor Prakarsa Madani untuk mengikuti pembekalan awal pra pelatihan pembibitan karet. Mereka adalah Tumenggung Nggrip, Tumenggung Kecinto/Afrizal, Tumenggung Bepayung, beserta warga SAD di antaranya Mette, Selambai, Gentar, Senamo, Berayat dan Meluring. Selain itu juga ada Jenang Jalaludin dan Staf Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (BTNBD) Slamet Riyadi, serta Sinung Raharjo ( PT. SAL-1) yang ikut mendampingi dan sekaligus menjadi peserta pelatihan pembibitan karet.

Sabtu (16 November 2019) pagi, rombongan peserta sudah berada di Camp Training Bapak Kliwon di Dusun Suka Damai Desa Pondok Menja Kabupaten Muaro Jambi. Hari pertama ini peserta mengikuti penyampaian materi di kelas mulai pagi hingga sore hari.

Dalam kelas materi pembibitan, terlihat para peserta dari warga Suku Anak Dalam sangat antusias mengikuti penyampaian dari Bapak Kliwon. Materi pengenalan dan tata cara pengadaan batang bawah dan batang atas pada proses pembibitan karet, sangat diminati peserta karena disampaikan dengan beberapa perumpamaan dan disertai jokes yang mencairkan suasana.

Selain, Pak Kliwon, training pembibitan karet juga diisi anggota tim trainer seperti Bapak Nuryono dan Bapak Rohimy. Bapak Nuryono menyampaikan materi tentang bagaimana membangun kebun bibit, dilanjutkan Bapak Rohimy dengan materi Okulasi.

Malam hari usai mengikuti materi di kelas pada siang harinya, para peserta bercengkrama dan saling bertukar pikiran dan wawasan. Para peserta bersama pendamping kegiatan dari Prakarsa Madani berdiskusi santai saling sharing soal penguatan ekonomi warga SAD ke depan. Sehingga ke depan, harapannya mereka tidak jadi objek atau komoditi lagi bagi kepentingan luar yang memanfaatkan posisi mereka yang dianggap lemah. Para Temenggung dan warga SAD sudah bertekad membangun kemandirian ekonomi guna kemajuan generasi SAD di masa yang akan datang.

Peserta pelatihan pembibitan karet mengikuti penyampaian materi dari Pak Kliwon

Foto Bersama Peserta Pelatihan Pembibitan Karet di Kantor Prakarsa Madani 

Peserta pelatihan pembibitan karet Suku Anak Dalam kecamatan Air Hitam tiba di Kantor Prakarsa Madani, Jambi. Berangkat dari Resort TNBD pukul 09.00 pagi yang di kordinir oleh Bapak Slamet Riyadi, personil TNBD yang ditugaskan oleh Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas, untuk mendampingi saudara-saudara Suku Anak Dalam dalam mengikuti pelatihan Pembibitan Karet di Camp Training Bapak Kliwon, Pondok Meja.

Setibanya di Jambi, dilakukan breafing oleh personil Prakarsa Madani terkait dengan pelatihan yang akan diikuti oleh peserta. Selama tiga hari, peserta akan mendapatkan materi pembibitan karet di Camp Training Pak Kliwon. Pada hari selanjutnya peserta akan melakukan kunjungan ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian – Kebun Percobaan di Sungai Tiga Kecamatan Mestong.

Breafing kepada Peserta Pelatihan oleh Personil Prakarsa Madani

 

Foto Bersama dalam Persiapan Pelatihan Pembibitan Karet Komunitas Suku Anak Dalam

Pada hari Selasa, 12 November 2019, di kantor camat Air Hitam, dilakukan persiapan sosial pelatihan pembibitan karet untuk komunitas Suku Anak Dalam. Gagasan pelatihan ini diawali dari dialog Prakarsa Madani pada hari Minggu, 3 November 2019 dengan kalangan muda kelompok Temenggung Nggrip. Dalam dialog tersebut, disampaikan oleh komunitas SAD bahwa komoditi tanaman karet bisa dijadikan jaminan hidup bagi keluarga Suku Anak Dalam.

Dalam persiapan sosial ini, Camat Air Hitam Bapak Bustra Desman, memberikan arahan kepada calon peserta pelatihan bahwa perwakilan SAD yang dipilih mengikuti pelatihan harus benar-benar menunjukkan keseriusan mengikuti pelatihan pembibitan karet ini. Bapak Bustra Desman juga mengingatkan bahwa selama ini Suku Anak Dalam relatif lebih banyak menunggu bantuan dari berbagai pihak, namun sekarang ini teman-teman Suku Anak Dalam harus mempunyai inisiatif sendiri untuk menapak masa depan bagi anak cucu ke depan. Jangan gantungkan kehidupan kita kepada orang lain, tegasnya.

Hadir dalam persiapan sosial pelatihan pembibitan karet ini: Temenggung Kecinto, Mette, Selambai, Maruling, Berayat, Gentar, Senamo, dan Bujang. Sementara itu Temenggung Bepayung dan Temenggung Nggrip berhalangan hadir, akan tetapi kedua temenggung ini menegaskan akan mengikuti pelatihan pembibitan karet ini. Disamping Suku Anak Dalam, hadir juga Jenang Jalaluddin, dari personil Taman Nasional Bukit Dua Belas dan dari Prakarsa Madani yang akan mendampingi teman-teman SAD selama mengikuti proses pelatihan pembibitan karet.