Entries by Madani Initiative Admin

Studi Penilaian Program CSR Terhadap Suku Anak Dalamdi Sekitar Area Kerja PT. Sari Aditya Loka (SAL) 1

Ringkasan  Eksekutif Suku Anak Dalam (SAD) merupakan salah satu kelompok masyarakat terasing yang ada di Indonesia yang sudah sejak lama hidup dan mengembara dalam kawasan hutan Bukit Dua Belas di Propinsi Jambi. Upaya untuk mendorong perubahan kualitas hidup SAD sudah dilakukan banyak pihak yang dikemas dalam bentuk pelaksanaan berbagai program pemberdayaan dan bantuan sosial untuk […]

Studi CSR PT. SAL-1 “Program Pilar Ekonomi”

Pilar Ekonomi terbagi menjadi 2 bagian yaitu program peningkatan pendapatan dan program ketahanan pangan. Program peningkatan pendapatan digulirkan oleh perusahaan berdasarkan aspirasi dari warga Suku Anak Dalam sejak tahun 2008 dimulai dari pelatihan montir, budidaya ikan, beternak ayam, pennggemukan labi-labi, budidaya jahe hingga bertanam jernang. • Program Ketrampilan Montir Para pemuda dari warga Suku Anak […]

Studi CSR PT. SAL 1 ” Program Kesehatan”

Inisiatif program kesehatan untuk Suku Anak Dalam telah dilakukan sejak tahun 2008. Program yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelayanan kesehatan. Selain penyuluhan dan pelayanan kesehatan, kepada Dukun Bersalin juga diberikan pelatihan yang bertujuan untuk menambah wawasan para dukun dalam membantu persalinan di dalam kawasan, menekan tingginya angka kematian pada ibu dan bayi serta mendekatkan para […]

Studi CSR PT. SAL 1 “Program Pendidikan Suku Anak Dalam”

PT. SAL-1 melihat bahwa pendidikan merupakan faktor utama untuk menghasilkan generasi masa depan yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Di saat yang sama, Suku Anak Dalam juga memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan formal. Kebiasaan hidup berpindah (melangun) juga merupakan salah satu faktor budaya yang menjadi kendala pendidikan anak-anak Suku Anak Dalam. Sekolah Halom atau […]

Wawancara Ekslusif Dengan Bapak Idris “Tuntutan SAD terhadap Lahan Perusahaan”

Menurut Bapak Idris, tuntutan beberapa keluarga Suku Anak Dalam terhadap lahan yang dikelola perusahaan (perkebunan kelapa sawit) tidak mempunyai dasar yang kuat. Ditambahkan lagi bahwa lahan tersebut sebenarnya milik warga Marga Air Hitam, karena tanah renah diakui oleh SAD merupakan milik warga melayu (Marga Air Hitam), sementara warga melayu mengakui bahwa bukit barisan/bukit kuaran atau […]

Wawancara Ekslusif Dengan Bapak Idris “Adat SAD”

Salah satu adat yang ditaati oleh Suku Anak Dalam adalah adat dalam menjatuhkan sangsi kepada siapa yang melanggar aturan. Suku Anak Dalam menetapkan adat dalam menjatuhkan sangsi tersebut sesuai dengan seloko berikut : Jika memukul sesuatu, maka pemalu hendaknya jangan nak patah, yang dipalu jangan nak mati, tanah jangan nak lebang (jangan kelihatan bekasnya). Jadi […]

KEDUDUKAN JENANG BAGI SUKU ANAK DALAM JAMBI

Jalaluddin, diakui oleh komunitas suku Anak Dalam di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, sebagai pewaris Jenang yang dianggap oleh komunitas Suku Anak Dalam, sebagai tempat mengadu, tempat memecahkan berbagai persoalan yang menimpa komunitas Suku Anak Dalam. Menurut Jenang Jalaluddin, sepengetahuan beliau, Jenang pertama bernama Abdul Latif, atau lebih dikenal dengan nama Jenang Selatih. Setelah Jenang […]

Transmigrasi Hitam Ulu

Transmigran Hitam Ulu mendapat lahan 0,25 Ha untuk lahan pekarangan, 1 Ha untuk lahan pangan serta 2 Ha untuk lahan Perkebunan. Para transmigran mulai menempati lahan semenjak tahun 1979 sampai dengan Tahun 1983.  Warga transmirasi Hitam Ulu berasal dari penduduk Kabupaten Pekalongan, Kendal, Purworejo, Grobogan, Sekitar Provinsi Jawa Timur, Sekitar Provinsi Jawa Barat, Bandung dan […]